Realisasi tingkat inflasi 2009 diperkirakan akan mencapai sekira tiga persen, jauh lebih rendah dari yang direncanakan di APBN-P 2009. Rendahnya tingkat inflasi ini merupakan pencapaian terbaik dalam 10 tahun terakhir.
Sejalan dengan rendahnya tingkat inflasi, suku bungan SBI tiga bulan diupayakan Bank Indonesia terus menurun, sehingga realisasinya mencapai rata-rata 7,6 persen.
Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009 diperkirakan akan mencapai 4,3-4,4 persen. Hal ini merujuk pada realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan III yang telah tumbuh 4,2 persen, serta prediksi pencapaian pertumbuhan yang lebih tinggi di triwulan IV-2009 (sekira 5,2 persen).
Pencapaian indikator ekonomi makro nasional dalam 2009 itu dinilai mencatatkan kinerja yang baik. Hal ini terungkap dalam Laporan Perkembangan Ekonomi Makro dan Realisasi APBN-P 2009, di Jakarta, Sabtu (2/1/2009).
Selama 2009, nilai tukar rupiah pun mengalami kecenderuangan yang menguat, sehingga di akhir tahun sebesar Rp9.403 per USD, atau mencapai rata-rata Rp10.408 per USD sepanjang tahun 2009. Penguatan rupiah ini didukung oleh tingginya cadangan devisa yang mencapai USD65,84 miliar per November 2009.
Harga minyak mentah Indonesia sesuai dengan yang diperkirakan, yakni mencapai rata-rata USD61,5 per barel. Lifting minyak mentah Indonesia mencapai rata-rata 952 ribu barel per hari (bph), yang berarti masih di bawah target di APBN-P 2009 sebesar 960 bph.
Sejalan dengan rendahnya tingkat inflasi, suku bungan SBI tiga bulan diupayakan Bank Indonesia terus menurun, sehingga realisasinya mencapai rata-rata 7,6 persen.
Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009 diperkirakan akan mencapai 4,3-4,4 persen. Hal ini merujuk pada realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan III yang telah tumbuh 4,2 persen, serta prediksi pencapaian pertumbuhan yang lebih tinggi di triwulan IV-2009 (sekira 5,2 persen).
Pencapaian indikator ekonomi makro nasional dalam 2009 itu dinilai mencatatkan kinerja yang baik. Hal ini terungkap dalam Laporan Perkembangan Ekonomi Makro dan Realisasi APBN-P 2009, di Jakarta, Sabtu (2/1/2009).
Selama 2009, nilai tukar rupiah pun mengalami kecenderuangan yang menguat, sehingga di akhir tahun sebesar Rp9.403 per USD, atau mencapai rata-rata Rp10.408 per USD sepanjang tahun 2009. Penguatan rupiah ini didukung oleh tingginya cadangan devisa yang mencapai USD65,84 miliar per November 2009.
Harga minyak mentah Indonesia sesuai dengan yang diperkirakan, yakni mencapai rata-rata USD61,5 per barel. Lifting minyak mentah Indonesia mencapai rata-rata 952 ribu barel per hari (bph), yang berarti masih di bawah target di APBN-P 2009 sebesar 960 bph.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar